sayang yg terpendam itu sangat menyakitkan karna kita tidak bisa langsung mengngkapkannya
saya sendiri sangat sayang kepada seorang yaitu dia kakak kelas saya, seandainya dia tau apa yg aku rasa
aku sering melihat dia tertawa,diam,dan sibuk main hp ,tapi entah mengapa aku sangat sayang dan peduli sma dia, tuhan seandainya dia peka terhadap perasaaan aku ini aku pasti sangat senang dan seandainya aku bisa dekat sama dia walau sebentar itu udah lebih dri cukup aku sayang padamu semoga engkau bisa mengerti perasaan ku
#love R..A
poenyaesteryolanda
Kamis, 01 Oktober 2015
Jumat, 20 Maret 2015
Rabu, 03 Desember 2014
resensi buku
CONTOH RESENSI BUKU #1
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Tip & Trik Jago Main Rubik
Penulis : Wicaksono Adi
Penerbit : Gradien Mediatama
Cetakan : 1, 2009
Tebal : 184 halaman
PENULIS
Wicaksono Adi, lahir di Semarang pada 6 Oktober 1986. Di komunitas rubik
Indonesia dan internasional, ia dikenal dengan nama panggilan Chuck.
Mulai mengenal rubik pada Maret 2009, dengan segera ia jatuh cinta
dengan permainan ini serta komunitasnya.
PENDAHULUAN
Buku "Tip & Trik Jago Main Rubik" ini hadir sebagai solusi jitu dan
komplit. Buku ini akan menjadi teman akrab Anda dalam menyelami
permainan rubik, mulai dari nol hingga mahir. Dari berjam-jan hingga
mampu menyelesaikannya dibawah 20 detik, bahkan dengan mata tertutup.
SINOPSIS
Rubik adalah permainan puzzle mekanik berbentuk kubus yang memiliki enam
warna pada setiap sisinya. Ditemukan pada tahun 1974 oleh Profesor Ernö
Rubik, seorang arsitek dan pemahat asal Hungaria. Dengan segera, rubik
menciptakan sensasi internasional. Setiap orang ingin memilikinya. Demam
ini menjalar baik pada anak-anak maupun dewasa. Ada sesuatu yang
memikat pada kubus kecil ini. Ia memiliki konsep yang sederhana, elegan,
namun secara mengejutkan sulit untuk diselesaikan.
Satu demi satu kompetisi lokal diadakan untuk berlomba menyelesaikan
rubik, di antaranya American Rubik's Cube Championship (November 1981),
United Kingdom Rubik's Cube Championship (Desember 1981), Canadian
Rubik's Cube Championship (Maret 1982). Puncaknya, pada bulan Juni 1982
untuk pertama kalinya diselenggarakan Rubik's Cube World Championship di
Budapest, di mana orang-orang dari berbagai negara dipertemukan oleh
rubik. Kejuaraan ini dimenangkan oleh seorang pelajar Vietnam berumur 16
tahun, Minh Thai, dengan catatan waktu 22,95 detik. Ketertarikan publik
pada rubik mulai memudar menjelang tahun 1990. Orang-orang sudah
terlalu kesal saat mencoba menyelesaikannya, mengingat keterbatasan
informasi saat itu. Sebagian lebih tertarik dengan kehadiran video game
elektronik yang lebih modern. Namun hingga hari ini, lebih dari 30 juta
rubik telah terjual (belum termasuk merk-merk tiruannya!), menjadikannya
diakui sebagai permainan puzzle terlaris di dunia. Bahkan rubik juga
disebut-sebut sebagai mainan terlaris sepanjang masa, berdampingan
dengan boneka Barbie.
Dengan kemuncurjan internet, rubik akhirnya bangkit dari tidur
panjangnya. Pada tahun 2000, petunjuk untuk menyelesaikan rubik telah
banyak ditemukan di internet. Demam rubik pun melanda untuk kedua
kalinya. Puncaknya terjadi pada tahun 2003, ketika World Championship
kedua diadakan di Canada. Rubik dipandang sebagai permainan yang
positif, terjangkau, melatih motorik, daya ingat, serta mampu mendorong
peminatnya untuk menjalin komunitas dan berkompetisi secara sehat.
IKHTISAR
Speedsolving adalah seni menyelesaikan rubik dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya. Para pelakunya biasa disebut speedcuber. Bagi
mereka, menyelesaikan rubik adalah sebuah olahraga ketangkasan. Mereka
tidak hanya mengejar kesenangan, melainkan juga membuktikan diri dan
meraih prestasi.
KELEBIHAN
1. Banyak terdapat gambar yang menarik.
2. Penjelasannya sangat rinci.
3. Terdapat indeks untuk kata-kata yang sulit dimengerti.
KEKURANGAN
1. Beberapa kata yang sulit dimengerti tidak terdapat pada bagian indeks.
CONTOH RESENSI BUKU #2
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Dahsyatnya Hypnoparenting
Editor : Yoan Destarina
Penerbit : Penebar Plus+
Cetakan : I. Jakarta 2010, II. Jakarta 2010
Tebal : iv + 116 Halaman
ISBN : 978-602-8661-23-2
ULASAN BUKU
Kesuksesan berangkat dari keluarga. Dari keluargalah seseorang dibentuk
karakternya. Namun dalam perjalanannya, banyak orang tua yang menemui
berbagai kesulitan dalam mendidik anak. Anak malas belajar, tidak suka
makan, kurang percaya diri, anak yang nakal, dan masih banyak lagi.
Hypnoparenting adalah salah satu solusi bagi para orang tua yang menemui
kesulitan tersebut. Hypnoparenting berasal dari hipnosis dan parenting.
Hipnosis bukan sihir, hipnosis adalah pengetahuan dan teknik
berkomunikasi dengan sistem kerja otak. Sedangkan parenting adalah
segala sesuatu yang berurusan dengan tugas-tugas orang tua dalam
mendidik anak. Hypnoparenting menggunakan prinsip kerja hypnosis
(komunikasi dengan otak) dengan pengetahuan tentang bagaimana mendidik
anak dan menjadi orang tua yang mampu memahami perkembangan anak untuk
menuju kehidupan yang baik, sukses dan bahagia.
Orang tua menjadi pelaku penting dalam hypnoparenting ini. Dalam
prakteknya, hypnoparenting adalah proses sugestif dengan menanamkan
kalimat-kalimat yang bersifat positif, contohnya, “kamu pintar dan
rajin. Kamu senang belajar dan selalu mengerjakan tugas dengan baik.”
Waktu paling efektif untuk memasukkan sugesti adalah menjelang tidur,
saat bangun tidur, pada waktu emosi anak meningkat, dan ketika anak
dalam keadaan terkejut. Agus Sutiyono selaku penulis sudah mulai
membisikkan kalimat sugestif terhadap anaknya, Citra Amalia Putri
Sutiyono. Kalimat yang selalu ia bisikkan setiap bangun tidur sejak
Citra berusia 6 bulan tersebut yaitu, “Terima kasih, ya Allah, aku
sehat, aku bahagia, aku pintar, dan baik hati.” Sugesti yang diberikan
pada saat yang tepat ini ternyata membentuk betul perilakunya. Citra
tumbuh dengan emosi yang seimbang dan disenangi teman-teman.
Dalam hypnoparenting, orang tua harus memiliki kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual yang tinggi untuk membantu anak-anak mengoptimalkan
kemampuan. Anak sebaiknya tidak dididik agar cerdas tapi juga mampu
berfikir kreatif, imajinatif, dan mempunyai emosi yang stabil.
Kreativitas orang tua dibutuhkan dalam menggunakan kalimat sugesti yang
tepat untuk anak.
Buku ini merupakan hasil belajar sang penulis di fakultas Magister
Manajemen IPMI Jakarta dengan spealisasi program Manajemen Sumber Daya
Manusia Pada tahun 1996. Selain itu, penulis juga mengikuti
Indonesia-Australia Specialist Project II, Human Rights
Program-University Of Sidney (UTS), Australia pada tahun 2003. Ditulis
dengan bahasa yang lugas nan santai dan berorientasi ke dalam keluarga,
buku ini sangat cocok dibaca oleh para orang tua. Kalimat-kalimat
sugestif dalam buku ini sangat beragam dan telah diterapkan oleh
penulisnya sendiri yang memang berhasil membentuk perilaku anaknya.
Selain mendapat ilmu tentang cara mendidik, mengubah atau membentuk
perilaku anak, orang tua juga bisa mendapat berbagai ilmu pengetahuan
yang bisa mereka ajarkan kepada anak-anak mereka, seperti pengertian
hipnotis, mekanisme kerja otak dan lain sebagainya. Buku ini juga cocok
dibaca oleh kalangan remaja. Kalimat-kalimat sugestif yang ada pada buku
ini sangat bermanfaat dan dapat mereka terapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
biodata aliando
Profil dan Biodata Lengkap Aliando beserta Foto
Profil dan Biodata Aliando | Halo sobat Pathmo Media, siapa sih diantara kamu yang gak kenal sama artis yang banyak dikejar-kejar fans nya terutama wanita loh,bagaimana tidak artis yang satu ini terkenal dengan wajahnya yang diatas rata-rata alias ganteng. Nah Kamu lagi mencari Profil dan Biodata Aliando atau Muhammad Aliando Syarif ? Kali ini Pathmo akan berbagi untuk kamu.
Cowok keren dan ganteng yang satu ini adalah artis pendatang baru di dunia hiburan tanah air khususnya dunia perfilman dan sinetron. Aliando memiliki keturunan darah Arab dari ayahnya yang merupakan asli orang Arab. Itulah sebabnya wajahnya tampak ganteng yang merupakan hasil perpaduan Indonesia - Arab. Oleh karena itu banyak sekali remaja putri yang ngefans banget sama Aliando Syarief. Aliando kini sedang syuting sinerton Ganteng-Ganteng Serigala yang saat ini sedang tayang di SCTV.Profil dan Biodata Lengkap Aliando
Sinetron yang saat ini dibintangi
Nama Lengkap Mohammad Ali Syarif Nama Tenar Aliando Tanggal Lahir 26 Oktober 1996 Tempat Lahir Jakarta Agama Islam Zodiak Hobi Main Drum, Bola, Komputer, Nyanyi Makanan Favorit Rendang, Ayam gulai, roti, daging,dsb. Minuman Favorit Es Jeruk, Jus alpukat, Teh Es, dsb Riwayat Pendidikan TK Aisyah,TK Alhusna, SD Alhusna, SMP : SMP Martia Bakti Club Bola Favorit Barcelona,Real Madrid, Chelsea, AC Milan, MU, Intermilan Alamat Rumah Jl Jati 3 Kayuringin,BekasiLihat Juga : Foto-Foto Aliando Terbaru
- Ganteng-Ganteng Serigala Berperan sebagai Digo
- Ya sobat Pathmo Media, demikianlah Profil dan Biodata Lengkap Aliando beserta foto terbarunya. Semoga bermanfaat dan membantu buat kamu yang merupakan fans aliando atau yang sering disebut alicious.
Jumat, 28 November 2014
Biografi Olga Syahputra
Nama asli : Yoga Syahputra
Tanggal lahir : 08 Februari 1983
Lahir di : Jakarta, Indonesia
Zodiac : Aquarius
Terkenal sejak menjadi presenter "Ceriwis" bersama Indra Bekti dan Indy Barends

Nama asli : Yoga Syahputra
Tanggal lahir : 08 Februari 1983
Lahir di : Jakarta, Indonesia
Zodiac : Aquarius
Terkenal sejak menjadi presenter "Ceriwis" bersama Indra Bekti dan Indy Barends
Tanggal lahir : 08 Februari 1983
Lahir di : Jakarta, Indonesia
Zodiac : Aquarius
Terkenal sejak menjadi presenter "Ceriwis" bersama Indra Bekti dan Indy Barends
Olga Syahputra terlahir dengan nama asli Yoga Saputra, 8 Februari 1983 di Jakarta. Komedian dengan ciri khas tubuh gemulai ini adalah anak pertama dari tujuh bersaudara pasangan Nur Rachman dan Nurhida. Sebelum terjun ke dunia entertainment, ia berasal dari keluarga yang kurang berada.
Olga awalnya hanya gemar mengumpulkan tanda tangan dan foto artis idolanya. Suatu ketika, ia ditawari bermain di serial komedi "Lenong Bocah" (2003). Namun itu semua tidak semudah yang dibayangkannya. Sebelum bisa muncul di layar kaca, seluruh pemain "Lenong Bocah" harus mengikuti sesi training di Sanggar Ananda atau Teater Kawula Muda terlebih dulu, yang tentunya membutuhkan biaya. Olga yang tidak mau cepat berputus asa, memutuskan untuk menjual barang elektroniknya agar bisa mengikuti latihan.
Perjuangan Olga tak sia-sia. Ia berhasil menjadi salah satu pemeran tetap di serial komedi "Lenong Bocah". Olga bahkan ikut berakting di "Lenong Bocah" versi film yang diberi judul "Tina Toon dan Lenong Bocah: The Movie" (2004). Akibat rajin mengikuti kasting di sana-sini, Olga kebagian beberapa peran kecil di sinetron "Senandung Masa Puber" (2003), "Si Yoyo" (2003) dan "Kawin Gantung" (2004).
Nama Olga baru melejit ketika ia menjadi peresenter variety show, "Ceriwis" (2007), bersama Indy Barends danIndra Bekti. Setahun kemudian, Olga semakin dikenal melalui acara musik yang dipandunya, "Dahsyat" (2008). Ia membawakan acara itu bersama Raffi Ahmad dan Luna Maya. Terhitung, empat tahun sudah Olga menjadi presenter tetap acara "Dahsyat". Berkat eksistensinya tersebut, Olga berhasil membawa pulang piala penghargaan "Presenter Musik Variety Show Terfavorit" dan "Pelawak Terfavorit" di ajang "Panasonic Awards 2009" dan "Panasonic Gobel Awards 2010" serta "Pembawa Acara Favorit" versi "Indonesia Kids' Choice Awards 2009".
Selain melawak dan membawakan acara, Olga juga pernah membintangi beberapa judul layar lebar, di antaranya "Cintaku Selamaya" (2008) dan "Pacar Hantu Perawan" (2011). Olga sempat mencoba peruntungan di bidang tarik suara. Sampai saat ini, Olga sudah merilis dua single yang masing-masing berjudul "Hantu (Hancur Hatiku)" (2009) dan "Jangan Ganggu Aku Lagi" (2010). Kedua lagu tersebut merupakan ciptaan Charly ST12.
Olga awalnya hanya gemar mengumpulkan tanda tangan dan foto artis idolanya. Suatu ketika, ia ditawari bermain di serial komedi "Lenong Bocah" (2003). Namun itu semua tidak semudah yang dibayangkannya. Sebelum bisa muncul di layar kaca, seluruh pemain "Lenong Bocah" harus mengikuti sesi training di Sanggar Ananda atau Teater Kawula Muda terlebih dulu, yang tentunya membutuhkan biaya. Olga yang tidak mau cepat berputus asa, memutuskan untuk menjual barang elektroniknya agar bisa mengikuti latihan.
Perjuangan Olga tak sia-sia. Ia berhasil menjadi salah satu pemeran tetap di serial komedi "Lenong Bocah". Olga bahkan ikut berakting di "Lenong Bocah" versi film yang diberi judul "Tina Toon dan Lenong Bocah: The Movie" (2004). Akibat rajin mengikuti kasting di sana-sini, Olga kebagian beberapa peran kecil di sinetron "Senandung Masa Puber" (2003), "Si Yoyo" (2003) dan "Kawin Gantung" (2004).
Nama Olga baru melejit ketika ia menjadi peresenter variety show, "Ceriwis" (2007), bersama Indy Barends danIndra Bekti. Setahun kemudian, Olga semakin dikenal melalui acara musik yang dipandunya, "Dahsyat" (2008). Ia membawakan acara itu bersama Raffi Ahmad dan Luna Maya. Terhitung, empat tahun sudah Olga menjadi presenter tetap acara "Dahsyat". Berkat eksistensinya tersebut, Olga berhasil membawa pulang piala penghargaan "Presenter Musik Variety Show Terfavorit" dan "Pelawak Terfavorit" di ajang "Panasonic Awards 2009" dan "Panasonic Gobel Awards 2010" serta "Pembawa Acara Favorit" versi "Indonesia Kids' Choice Awards 2009".
Selain melawak dan membawakan acara, Olga juga pernah membintangi beberapa judul layar lebar, di antaranya "Cintaku Selamaya" (2008) dan "Pacar Hantu Perawan" (2011). Olga sempat mencoba peruntungan di bidang tarik suara. Sampai saat ini, Olga sudah merilis dua single yang masing-masing berjudul "Hantu (Hancur Hatiku)" (2009) dan "Jangan Ganggu Aku Lagi" (2010). Kedua lagu tersebut merupakan ciptaan Charly ST12.
ips
PERKEMBANGAN IPA DI INDONESIA
Suatu program pembelajaran akan dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan apabila direncanakan dengan baik. Tiga hal yang menjadi perhatian banyak pihak dalam kegiatan pembelajaran. materi apa yang akan diajarkan, bagaimana cara mengajarkan serta bagaimana cara mengetahui bahwa proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif. Pertama, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dirancang untuk dapat menghasilkan lulusan yang kompeten memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan tiga hal pokok dalam pembelajaran. Kurikulum IPA pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga dirancang sebagai pembelajaran yang berdimensi kompetensi. Hal ini dikarenakan IPA memegang peranan penting sebagai dasar pengetahuan untuk mengungkap bagaimana fenomena alam terjadi. Dengan begitu, IPA menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai bagian dari pengetahuan yang harus dimiliki memasuki era informasi dan teknologi. IPA sekaligus memberi kontribusi besar bagi pengetahuan yang terkait dengan isu-isu global. Standar kompetensi IPA untuk lulusan SMP dirumuskan dengan mempertimbangkan standar kompetensi yang telah dikuasai lulusan sekolah
dasar dan juga tingkat perkembangan mental peserta didik SMP. Pengembangan kurikulum IPA merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta tuntutan desentralisasi. ini dilakukan untuk meningkatkan relevansi program pembelajaran dengan keadaan dan kebutuhan setempat. IPA umumnya memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas,
yaitu manusia yang mampu berfikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan IPA dan teknologi. Sehingga pengembangan kemampuan peserta didik dalam bidang IPA merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan dunia memasuki era teknologi informasi. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pokok
pembelajaran IPA memiliki materi yang memuat kajian dimensi objek, tingkat organisasi objek dan tema atau persoalan aspek fisis, kimia dan biologi. Pada aspek biologi, IPA mengkaji berbagai persoalan yang berkait dengan berbagai fenomena pada makhluk hidup berbagai tingkat organisasi kehidupan dan interaksinya dengan faktor lingkungan. Aspek fisis IPA memfokuskan diri pada benda tak hidup. Untuk aspek kimia, IPA mengkaji berbagai fenomena atau gejala kimia baik pada makhluk hidup maupun benda tak hidup yang ada di alam semesta. Modernisasi yang dilakukan di Indonesia terkait dengan adanya perubahan kurikulum yang dominan terlihat pada kurikulum 1975, kurikulum ini berpengaruh pada kurikulum 1984 dan 1994. selanjutnya berubah menjadi Kurikulum 2004 yang biasa dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) sampai akhirnya sekarang telah disempurnakan menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
1. Perkembangan Kurikulum
Kurikulum sendiri memiliki pengertian sebagaimana dalam UU SPN No 20 Tahun 2003 pada bab I pasal I (Muhammad. Joko,2007:82) yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Kurikulum dimulai sejak adanya kurikulum 1975 yang berpengaruh pada kurikulum 1984 dan 1994.
a. Kurikulum 1975
Pendidikan di Indonesia sudah dimulai sejak proklamasi kemerdekaan atau tepatnya tanggal 17 Agustus 1945. sejak saat itu telah terjadi beberapa kali pembaharuan kurikulum mulai dari singkat sekolah dasar hingga menengah. Pembaharuan kurikulum tersebut dilakukan untuk membuat pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, menurut Jasin (1987), sudah dilakukan lima kali pembaharuan kurikulum. Pembaharuan tersebut adalah:
• Pembaharuan pertama kali dilakukan pada tahun 1947.
Pembaharuan tersebut dilakukan untuk mengganti seluruh sistem pendidikan kolonial Belanda. Pembaharuan yang pertama atau disebut dengan rencana pelajaran 1947 ini menekankan pada pembentukan karakter manusia.
• Pembaharuan yang kedua terjadi dengan keluarnya rencana pendidikan 1964. Pembaharuan kurikulum ini didasarkan pada usaha untuk mengejar ketertinggalan pendidikan di Indonesia di bidang ilmu alam (science) dan matematika.
• Pembaharuan yang ketiga terjadi karena dikeluarkannya kurikulum 1968. Pembaharuan ini terjadi bersamaan dengan beralihnya sistem pemerintahan dari orde lama ke orde baru. Keadaan tersebut menuntut adanya pembaharuan dalam segala aspek kehidupan yang salah satunya adalah
pendidikan.
• Pembaharuan yang keempat terjadi seiring dengan diterbitkannya kurikulum 1975/1976/1977. Kurikulum ini ditandai dengan adanya usha yang sistematis dalam penyusunan kurikulum tersebut. Bahan-bahan yang bersifat empiris dijadikan dasar dalam penyusunan kurikulum ini.
b. Kurikulum 1984
Kurikulum ini manggantikan kurikulum 1975 yang didasarkan pada surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 0461/U/1983 tentang perbaikan kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan kerja industri pada masa itu.
c. Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 berisi tentang kewenangan pengembangan yang seluruhnya beada ditanagn pusat dan daerah sehingga sekolah tidak begitu terlibat, kemudian tidak terjadi penataan materi, jam pelajaran serta struktur program siswa hanya dianggap sebagai siswa yang harus menerima semua materi dan tanpa mempraktekannya.
d. Kurikulum 2004 (KBK)
KBK tidak ditetapkan dalam UU atau Peraturan Pemerintah. Alasan mengubah kurikulum 1994 menjadi KBK karena mutu pendidikan di Indonesia yang kurang baik dan banyak siswa yang tidak menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan, selain itu mereka dituntut untuk menghafal materi tanpa memahaminya sehingga apa yang telah diuji maka materi itu akan dengan mudah lupa. Oleh karena itu dengan mengubah kurikulum 1994 menjadi KBK diharapkan dapat menekankan kurikulum pada kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai siswa dalam menyelesaikan pembelajaran. Menurut Paul (2007:43) kompetensi merupakan “kemampuan yang dapat berupa keterampilan, nilai hidup siswa yang mempengaruhi cara mereka berpikir dan bertindak”. Secara umum KBK memiliki enam karakteristik menurut Muhammad Joko (2007:102) yaitu: “(1) system belajar dengan modul,(2) menggunakan keseluruhan sumber belajar, (3) pengalaman lapangan, (4) strategi individual personal, (5) kemudahan belajar dan (6) belajar tuntas”. Dalam kurikulum KBK ini sekolah diberi keleluasaan dalam menyusun dan mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasi potensi sekolah, kebutuhan dan kemampuan peserta didik serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah. Di samping itu kurikulum ini juga menuntut siswa untuk aktif dan diharapkan lulusan dari tingkat SMP siswa dapat berpikir logis, kritis dan inovatif serta dapat memecahkan masalah sesuai metode ilmiah.
e. Kurikulum 2006 (KTSP)
KTSP (kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) merupakan kurikulum yang di sempurnakan dari kurikulum 2004 (KBK). Kurikulum ini disusun oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah. Prinsipnya hampir sama dengan KBK. KTSP diberlakukan mulai tahun 2006/2007. Dalam kurikulum ini pemerintah hanya sebagai pengembang kompetensi sebagai standar isi dan kelulusan. Selanjutnya sekolah bebas menyusun kurikulum sesuai dengan keadaan sekolah dan siswa didik. KTSP disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam UU republic Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional dan permen No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dalam KTSP pendekatan balajar berbasis kompetensi dan terjadi penataan materi, jam belajar dan struktur program. (Muhammad Joko, 2007:102). Perubahan urikulum harus beranjak pada kompetensi yang berdasar pada kebutuhan dimasyarakat. Harapannya dengan kurikulum terakhir yang lebih dikenal dengan KTSP lebih mudah diterapkan karena guru diberi kebebasan untuk mengembangkan kompetensi siswa. Keberhasilan pendidikan akan tergantung pada sekolah dan guru yang menerapkan kurikulum tersebut. Harapannya dapat meningkatkankualitas SDM.
2. Kurikulum IPA di Indonesia
Melihat dari kurikulum di atas maka kurikulum Pendidikan IPA di SMP telah dirancang sebagai pembelajaran yang berdimensi kompetensi karena IPA sangat penting sebagai Ilmu Pengetahuan dan untuk mengembangkan teknologi. Kurikulum sebelum KTSP IPA di SMP diajarkan dengan memisahkan mata pelajaranm kedalam tiga aspek yaitu Fisika, Biologi dan Kimia. Dalam hal ini ketiga mata pelajaran ini hanya mencakup pada aspek IPA tanpa teknologi dan masyarakat. Padahal tujuan dari pembelajaran IPA bukan hanya pada konsep tetapi ketrampilan proses agar dapat berpikir ilmiah, rasional dan kritis. Sesuai dengan adanya isi materi yang kurang mengena pada teknologi maka ketiga aspek tersebut dirangkum dalam satu mata pelajaran yaitu pendidikan IPA terpadu yang saat ini telah diterapkan dalam kurikulum KTSP. Meminjam bahasanya Bentley dan Watts bahwa Pengajaran IPA dikembangkan berdasarkan persoalan atau tema IPA untuk dapat dikaji dari aspek kemampuan peserta didik yang mencakup aspek mengkomunikasikan konsep secara ilmiah, aspek pengembangan konsep dasar IPA, dan pengembangan kesadaran IPA dalam konteks ekonomi dan social . Konsep pembelajaran IPA tersebut berarti mengandung seluruh aspek yang berhubungan dengan pengetahuan untuk dapat menanggapi isu lokal, nasional, kawasan, dunia, sosial, ekonomi, lingkungan dan etika, serta menilai secara kritis perkembangan dalam bidang IPA dan teknologi serta dampaknya. Agar peserta didik SMP dapat mempelajari IPA dengan benar, maka IPA harus dikenalkan secara utuh, baik menyangkut objek, persoalan, maupun tingkat organisasi dari benda-benda yang ada di dalam alam semesta. Dengan kata lain bahwa IPA sebagai mata pelajaran di SMP hendaknya diajarkan secara utuh atau terpadu, tidak dipisah-pisahkan antara biologi, fisika, kimia dan bumi antariksa. IPA di SMP diajarkan dengan pemisahan antara biologi, fisika dan kimia. Ketidak-utuhan konsep IPA dalam pembelajarannya sebagai ilmu yang mencakup aspek IPA, teknologi dan masyarakat, juga secara psikologis berat bagi peserta didik SMP. Pembelajaran IPA di SMP secara utuh mengajak peserta didiknya untuk mulai ke arah berpikir abstrak dengan mengenalkan IPA secara utuh dengan harapan muncul upaya penyelidikan-penyelidikan ilmiah. Menjadikan materi IPA di SMP secara terpadu seperti yang digariskan oleh Kurikulum KTSP semata untuk merespon pertanyaan kritis mengenai materi IPA sebelumnya yang hanya menekankan pada “subject matter oriented program”. Sehingga, materi IPA kurikulum KTSP untuk SMP didesain untuk menjawab persoalan-persoalan pada masalah-masalah global. Sayangnya, sistem pendidikan nasional secara nyata sampai saat ini belum melahirkan secara khusus guru IPA, melainkan menghasilkan guru biologi, kimia dan fisika. Untuk itulah IPA di SMP diajarkan secara terpisah sekaligus mengakomodasi keberadaan guru biologi dan fisika. Pembelajaran IPA terpadu merupakan konsep pembelajaran IPA dengan situasi lebih alami dan situasi dunia nyata, serta mendorong siswa membuat hubungan antar cabang IPA dan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari hari. Pembelajaran IPA terpadu merupakan pembelajaran bermakna yang memungkinkan siswa menerapkan konsep-konsep IPA dan berpikir tingkat tinggi dan memungkinkan mendorong siswa peduli dan tanggap terhadap lingkungan dan budaya.
ipa
PERKEMBANGAN IPA DI INDONESIA
Suatu program pembelajaran akan dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan apabila direncanakan dengan baik. Tiga hal yang menjadi perhatian banyak pihak dalam kegiatan pembelajaran. materi apa yang akan diajarkan, bagaimana cara mengajarkan serta bagaimana cara mengetahui bahwa proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif. Pertama, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dirancang untuk dapat menghasilkan lulusan yang kompeten memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan tiga hal pokok dalam pembelajaran. Kurikulum IPA pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga dirancang sebagai pembelajaran yang berdimensi kompetensi. Hal ini dikarenakan IPA memegang peranan penting sebagai dasar pengetahuan untuk mengungkap bagaimana fenomena alam terjadi. Dengan begitu, IPA menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai bagian dari pengetahuan yang harus dimiliki memasuki era informasi dan teknologi. IPA sekaligus memberi kontribusi besar bagi pengetahuan yang terkait dengan isu-isu global. Standar kompetensi IPA untuk lulusan SMP dirumuskan dengan mempertimbangkan standar kompetensi yang telah dikuasai lulusan sekolah
dasar dan juga tingkat perkembangan mental peserta didik SMP. Pengembangan kurikulum IPA merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta tuntutan desentralisasi. ini dilakukan untuk meningkatkan relevansi program pembelajaran dengan keadaan dan kebutuhan setempat. IPA umumnya memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas,
yaitu manusia yang mampu berfikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan IPA dan teknologi. Sehingga pengembangan kemampuan peserta didik dalam bidang IPA merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan dunia memasuki era teknologi informasi. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pokok
pembelajaran IPA memiliki materi yang memuat kajian dimensi objek, tingkat organisasi objek dan tema atau persoalan aspek fisis, kimia dan biologi. Pada aspek biologi, IPA mengkaji berbagai persoalan yang berkait dengan berbagai fenomena pada makhluk hidup berbagai tingkat organisasi kehidupan dan interaksinya dengan faktor lingkungan. Aspek fisis IPA memfokuskan diri pada benda tak hidup. Untuk aspek kimia, IPA mengkaji berbagai fenomena atau gejala kimia baik pada makhluk hidup maupun benda tak hidup yang ada di alam semesta. Modernisasi yang dilakukan di Indonesia terkait dengan adanya perubahan kurikulum yang dominan terlihat pada kurikulum 1975, kurikulum ini berpengaruh pada kurikulum 1984 dan 1994. selanjutnya berubah menjadi Kurikulum 2004 yang biasa dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) sampai akhirnya sekarang telah disempurnakan menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
1. Perkembangan Kurikulum
Kurikulum sendiri memiliki pengertian sebagaimana dalam UU SPN No 20 Tahun 2003 pada bab I pasal I (Muhammad. Joko,2007:82) yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Kurikulum dimulai sejak adanya kurikulum 1975 yang berpengaruh pada kurikulum 1984 dan 1994.
a. Kurikulum 1975
Pendidikan di Indonesia sudah dimulai sejak proklamasi kemerdekaan atau tepatnya tanggal 17 Agustus 1945. sejak saat itu telah terjadi beberapa kali pembaharuan kurikulum mulai dari singkat sekolah dasar hingga menengah. Pembaharuan kurikulum tersebut dilakukan untuk membuat pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, menurut Jasin (1987), sudah dilakukan lima kali pembaharuan kurikulum. Pembaharuan tersebut adalah:
• Pembaharuan pertama kali dilakukan pada tahun 1947.
Pembaharuan tersebut dilakukan untuk mengganti seluruh sistem pendidikan kolonial Belanda. Pembaharuan yang pertama atau disebut dengan rencana pelajaran 1947 ini menekankan pada pembentukan karakter manusia.
• Pembaharuan yang kedua terjadi dengan keluarnya rencana pendidikan 1964. Pembaharuan kurikulum ini didasarkan pada usaha untuk mengejar ketertinggalan pendidikan di Indonesia di bidang ilmu alam (science) dan matematika.
• Pembaharuan yang ketiga terjadi karena dikeluarkannya kurikulum 1968. Pembaharuan ini terjadi bersamaan dengan beralihnya sistem pemerintahan dari orde lama ke orde baru. Keadaan tersebut menuntut adanya pembaharuan dalam segala aspek kehidupan yang salah satunya adalah
pendidikan.
• Pembaharuan yang keempat terjadi seiring dengan diterbitkannya kurikulum 1975/1976/1977. Kurikulum ini ditandai dengan adanya usha yang sistematis dalam penyusunan kurikulum tersebut. Bahan-bahan yang bersifat empiris dijadikan dasar dalam penyusunan kurikulum ini.
b. Kurikulum 1984
Kurikulum ini manggantikan kurikulum 1975 yang didasarkan pada surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 0461/U/1983 tentang perbaikan kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan kerja industri pada masa itu.
c. Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 berisi tentang kewenangan pengembangan yang seluruhnya beada ditanagn pusat dan daerah sehingga sekolah tidak begitu terlibat, kemudian tidak terjadi penataan materi, jam pelajaran serta struktur program siswa hanya dianggap sebagai siswa yang harus menerima semua materi dan tanpa mempraktekannya.
d. Kurikulum 2004 (KBK)
KBK tidak ditetapkan dalam UU atau Peraturan Pemerintah. Alasan mengubah kurikulum 1994 menjadi KBK karena mutu pendidikan di Indonesia yang kurang baik dan banyak siswa yang tidak menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan, selain itu mereka dituntut untuk menghafal materi tanpa memahaminya sehingga apa yang telah diuji maka materi itu akan dengan mudah lupa. Oleh karena itu dengan mengubah kurikulum 1994 menjadi KBK diharapkan dapat menekankan kurikulum pada kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai siswa dalam menyelesaikan pembelajaran. Menurut Paul (2007:43) kompetensi merupakan “kemampuan yang dapat berupa keterampilan, nilai hidup siswa yang mempengaruhi cara mereka berpikir dan bertindak”. Secara umum KBK memiliki enam karakteristik menurut Muhammad Joko (2007:102) yaitu: “(1) system belajar dengan modul,(2) menggunakan keseluruhan sumber belajar, (3) pengalaman lapangan, (4) strategi individual personal, (5) kemudahan belajar dan (6) belajar tuntas”. Dalam kurikulum KBK ini sekolah diberi keleluasaan dalam menyusun dan mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasi potensi sekolah, kebutuhan dan kemampuan peserta didik serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah. Di samping itu kurikulum ini juga menuntut siswa untuk aktif dan diharapkan lulusan dari tingkat SMP siswa dapat berpikir logis, kritis dan inovatif serta dapat memecahkan masalah sesuai metode ilmiah.
e. Kurikulum 2006 (KTSP)
KTSP (kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) merupakan kurikulum yang di sempurnakan dari kurikulum 2004 (KBK). Kurikulum ini disusun oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah. Prinsipnya hampir sama dengan KBK. KTSP diberlakukan mulai tahun 2006/2007. Dalam kurikulum ini pemerintah hanya sebagai pengembang kompetensi sebagai standar isi dan kelulusan. Selanjutnya sekolah bebas menyusun kurikulum sesuai dengan keadaan sekolah dan siswa didik. KTSP disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam UU republic Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional dan permen No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dalam KTSP pendekatan balajar berbasis kompetensi dan terjadi penataan materi, jam belajar dan struktur program. (Muhammad Joko, 2007:102). Perubahan urikulum harus beranjak pada kompetensi yang berdasar pada kebutuhan dimasyarakat. Harapannya dengan kurikulum terakhir yang lebih dikenal dengan KTSP lebih mudah diterapkan karena guru diberi kebebasan untuk mengembangkan kompetensi siswa. Keberhasilan pendidikan akan tergantung pada sekolah dan guru yang menerapkan kurikulum tersebut. Harapannya dapat meningkatkankualitas SDM.
2. Kurikulum IPA di Indonesia
Melihat dari kurikulum di atas maka kurikulum Pendidikan IPA di SMP telah dirancang sebagai pembelajaran yang berdimensi kompetensi karena IPA sangat penting sebagai Ilmu Pengetahuan dan untuk mengembangkan teknologi. Kurikulum sebelum KTSP IPA di SMP diajarkan dengan memisahkan mata pelajaranm kedalam tiga aspek yaitu Fisika, Biologi dan Kimia. Dalam hal ini ketiga mata pelajaran ini hanya mencakup pada aspek IPA tanpa teknologi dan masyarakat. Padahal tujuan dari pembelajaran IPA bukan hanya pada konsep tetapi ketrampilan proses agar dapat berpikir ilmiah, rasional dan kritis. Sesuai dengan adanya isi materi yang kurang mengena pada teknologi maka ketiga aspek tersebut dirangkum dalam satu mata pelajaran yaitu pendidikan IPA terpadu yang saat ini telah diterapkan dalam kurikulum KTSP. Meminjam bahasanya Bentley dan Watts bahwa Pengajaran IPA dikembangkan berdasarkan persoalan atau tema IPA untuk dapat dikaji dari aspek kemampuan peserta didik yang mencakup aspek mengkomunikasikan konsep secara ilmiah, aspek pengembangan konsep dasar IPA, dan pengembangan kesadaran IPA dalam konteks ekonomi dan social . Konsep pembelajaran IPA tersebut berarti mengandung seluruh aspek yang berhubungan dengan pengetahuan untuk dapat menanggapi isu lokal, nasional, kawasan, dunia, sosial, ekonomi, lingkungan dan etika, serta menilai secara kritis perkembangan dalam bidang IPA dan teknologi serta dampaknya. Agar peserta didik SMP dapat mempelajari IPA dengan benar, maka IPA harus dikenalkan secara utuh, baik menyangkut objek, persoalan, maupun tingkat organisasi dari benda-benda yang ada di dalam alam semesta. Dengan kata lain bahwa IPA sebagai mata pelajaran di SMP hendaknya diajarkan secara utuh atau terpadu, tidak dipisah-pisahkan antara biologi, fisika, kimia dan bumi antariksa. IPA di SMP diajarkan dengan pemisahan antara biologi, fisika dan kimia. Ketidak-utuhan konsep IPA dalam pembelajarannya sebagai ilmu yang mencakup aspek IPA, teknologi dan masyarakat, juga secara psikologis berat bagi peserta didik SMP. Pembelajaran IPA di SMP secara utuh mengajak peserta didiknya untuk mulai ke arah berpikir abstrak dengan mengenalkan IPA secara utuh dengan harapan muncul upaya penyelidikan-penyelidikan ilmiah. Menjadikan materi IPA di SMP secara terpadu seperti yang digariskan oleh Kurikulum KTSP semata untuk merespon pertanyaan kritis mengenai materi IPA sebelumnya yang hanya menekankan pada “subject matter oriented program”. Sehingga, materi IPA kurikulum KTSP untuk SMP didesain untuk menjawab persoalan-persoalan pada masalah-masalah global. Sayangnya, sistem pendidikan nasional secara nyata sampai saat ini belum melahirkan secara khusus guru IPA, melainkan menghasilkan guru biologi, kimia dan fisika. Untuk itulah IPA di SMP diajarkan secara terpisah sekaligus mengakomodasi keberadaan guru biologi dan fisika. Pembelajaran IPA terpadu merupakan konsep pembelajaran IPA dengan situasi lebih alami dan situasi dunia nyata, serta mendorong siswa membuat hubungan antar cabang IPA dan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari hari. Pembelajaran IPA terpadu merupakan pembelajaran bermakna yang memungkinkan siswa menerapkan konsep-konsep IPA dan berpikir tingkat tinggi dan memungkinkan mendorong siswa peduli dan tanggap terhadap lingkungan dan budaya.
Langganan:
Postingan (Atom)